Home » , , » The Shawshank Redemption (1994): Harapan, Perpustakaan dan Pembalasan Sempurna

The Shawshank Redemption (1994): Harapan, Perpustakaan dan Pembalasan Sempurna


“Ada beberapa burung yang tak bisa dikurung, bulu mereka terlalu cemerlang. Lalu saat mereka terbang pergi, separuh hatimu yang tahu bahwa mengurungnya adalah sebuah dosa, namun tetap saja tempat tinggalmu akan hampa saat mereka pergi.” – Red (Morgan Freeman)
Academy award pada tahun 1995 mungkin salah satu yang terbaik, karena pada tahun tersebut terdapat 3 nominasi best picture yang biasanya masuk dalam daftar film terbaik sepanjang masa bagi para penikmaat film (termasuk saya juga). Film yang saya maksud adalah Forrest Gump (Robert Zemeckis), Pulp Fiction ( Quentin Tarantino) dan The Shawshank Redemption (Frank Darabont). Pada pagelaran ini juga banyak yang berpendapat bahwa best director seharusnya jatuh ke tangan Quentin Tarantino, meski hasilnya Tarantino harus merelakan award tersebut direbut seniornya (Rober Zemeckis).

Namun saat ini saya sedang tidak ingin membicarakan lebih jauh mengenai film Gump dan Pulp. Saya akan membahas film dengan rating tertinggi di “Top 250” IMDB yaitu The Shawshank Redemption.

Redemption itu sendiri bercerita tentang kehidupan Andy Dufresne (Tim Robbins) seorang bankir muda dan sukses yang hidupnya berubah drastis ketika ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan istri dan kekasih gelapnya. Pada awal kepindahan Andy ke penjara dia begitu tertutup dan terisolasi. Para penghuni penjara lainnya mengganggap dia penghuni yang sombong karena tidak pernah terlihat bergaul dengan para tahanan lainnya. Sampai akhirnya Andy berbicara juga dengan Red (Morgan Freeman) tahan yang dikenal mampu menyelundupkan apapun ke dalam penjara, termasuk “Rita Hayworth”.

Redemption dinominasi untuk 7 kategori academy award, namun sayang beribu sayang gagal membawa pulang satu biji pun piala Oscar. Meski begitu secara subjektif saya menempatkan Redemption sebagai film favorit saya sepanjang masa.

Alasan saya menempatkan Redemption sebagai film terbaik sepanjang masa, film ini mengajarkan kita akan kehebatan sebuah harapan dan mimpi, meski didalam kondisi dan situasi yang  bisa dikatakan sangat sulit (itupun jika kita tidak ingin mengatakan mustahil) untuk  dikembangkan yaitu penjara.

Pada bagian awal film ini kita akan merasakan pengambaran kedigdayaan dari penjara dengan dinding kuat nan kokoh yang mampu membungkam semua kenangan yang ada diluar sana.  Namun begitu hanya Andy yang memegang ke harapan. “Kau butuh itu agar tak lupa. Lupa kalau ada banyak tempat di dunia ini yang tak terbuat dari batu. Ada sesuatu di dalam dirimu yang tak bisa mereka renggut, yang tak bisa mereka sentuh. Itulah milikmu... HARAPAN!”

Salah satu yang menarik buat saya adalah film ini tak akan terwujud harapannya dengan sempurna jika Andy hanya tinggal dipenjara selama 1 tahun atau 5 tahun atau mungkin 10 tahun. Andy baru bisa menyempurnakan niatnya setelah menempuh hukuman selama 20 tahun.

Bagian terbaik menurut prespektif saya  ialah ketika Andy tak henti-hentinya mengirim surat kepada Senat mengenai batuan dana untuk membangun perpustakaan (salah satu cita-cita dalam hidup saya juga membangun perpustakaan).  Dan disaat dia memiliki peluang untuk bebas dari segela tuntutan, Andy rela untuk tetap dipenjara salah satunya ialah karena ingin perpustakaannya tetap langgeng didalam penjara.

Bercerita tentang harapan, mimpi, membangun perpustakaan, merelakan hidup demi perpustakaan sudah menjadikan film ini masuk dalam daftar teratas film terbaik. Apalagi ditambah dengan tokoh kepala sipir yang munafik, polisi pecundang, tokoh Brooks yang kisahnya menyayat hati dan balas dendam yang sempurna. Sudah barang tentu Redemption menjadi nomer wahid di list sepanjang masa.

Jika ada yang belum menonton film ini. Apalagi yang kamu tunggu? Mengutip kata Andy Dufresne, ”It comes down a simple choice, really. Either get busy living, or get busy dying."

Rating 10/10


0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Bilik Sinema | Published By Pro Templates Lab | Powered By Blogger